Jumat, 20 Maret 2015

Riddle Story 4 // [[Without Answer]]

Aku adalah seorang pemuda berumur 25 tahun yang tinggal bersama kedua orang tua ku, nenekku yang berumur 70 tahun, kakakku dan adikku yang masing-masing berumur 28 dan 17 tahun. Kami tinggal dilingkungan tertutup, di sebelah tetangga yang sangat gemar mengintip ke dalam rumahku melalui jendela. Aku tidak mau dan tidak pernah menghiraukan si aneh itu.

Seperti hari biasanya, aku bekerja dari pagi hingga malam hari walaupun ini adalah hari minggu. Namun akhir ini sangat banyak terjadi masalah pada keluarga kami.

Setiap hari aku menguping ibu yang selalu dibentak oleh seorang depkolektor, karena banyaknya hutang yang ibu miliki.

Pacar lelaki kakakku yang bertengkar dahsyat dengan keluargaku karena hubungannya tidak direstui. Ia pun tidak luput mengucapkan sumpah serapah dan mengutuki keluargaku dengan ucapan yang kasar.

Nenekku yang dibenci oleh semua tetangga karena sering mengirim pesan singkat tak bermoral kepada semua orang, mungkin karena ia sudah tua dan kurang waras.

Dan ayahku yang pengangguran selalu bergantung pada gajiku untuk membayar uang sekolah adikku.

Pada suatu malam, sesampainya dirumah, aku terkejut melihat semua anggota keluargaku terbaring diatas lantai pada tempat yang berbeda dalam keadaan tak bernyawa lagi. Aku menangis terisak mengecek mereka satu persatu.

Kakakku tewas dengan luka sayatan pada nadinya, ia terbaring di dalam kamarnya. Aku hanya melihat dirinya menyimpan selembaran bendera Amerika dengan angka 20 diatasnya. Ia memang sangat mencintai negara kami, Amerika. Dan ia juga suka dengan bintang-bintang

Ibuku tewas dengan tubuh tertimpa lemari besar yang berada di ruang keluarga. Aku hanya melihat ia masih memegangi foto ayah. Aku yakin betapa besar cintanya kepada Ayah hingga akhir hayatnya.

Adikku tewas di dalam bak kamar mandi, ia telah pucat dan mengambang ke permukaan. Aku hanya melihat 30 sabun koleksinya berserakan diatas lantai, dua diantaranya yang beraroma jeruk telah terbuka dan menebarkan aroma yang sangat wangi. Itu sangat sesuai dengan sifat adikku yang mentel, fashionable, dan menjaga penampilannya yang selalu perfect.

Nenekku tewas dengan luka bakar disekujur tubuhnya dan ia terletak di dapur. Aku melihat ia memegang novel yang berjudul "Inside of Seventeen" dan "Bloody Terbawa". Nenekku yang tua itu memang sangat menyukai novel remaja, namun yang berbau pembunuhan, thriller, dan horror. Itulah mengapa novel itu ada bersamanya saat ia mati.

Lalu, aku mencari jasad ayah. Namun betapa terkejut diriku melihat ada jasad hitam pekat terbakar lenyap menjadikannya tak dapat dikenali sama sekali. Aku yakin sekali itu adalah jasad ayah, karena aku dapat melihat jam yang biasa dipakai oleh ayah berada didekat jasad tersebut.

Akupun menangis menyesali semua ini.
"Siapa pelakunya? Tidakkah ia mempunyai hati nurani?"

Aku tersentak terkejut melihat jendela rumahku terbuka dan meninggalkan jejak kaki seseorang yang telah masuk kerumahku melalui jendela. Aku juga menemukan foto diriku saat bersama Ayah dahulu, tersangkut di jendela tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar