Kamis, 26 Maret 2015

KAMERA VIDEO // [[Creepypasta]]

Kamera Video adalah sebuah cerita menakutkan tentang seorang mahasiswa yang meyakini dirinya sedang dibuntuti oleh seseorang. dia lantas meninggalkan sebuah kamera perekam di kamarnya untuk mengetahui siapa orang tersebut.

Beberapa tahun yang lalu, seorang pemuda bernama Bryan baru saja masuk ke sebuah perguruan tinggi. dia tidak memiliki cukup uang untuk tinggal dalam asrama kampus, jadi dia menyewa sebuah apartemen untuk dirinya sendiri di kota itu.

Setelah tinggal di sana dalam beberapa hari sendiri, dia menyadari ada beberapa hal yang aneh. sering terjadi, ketika dia baru saja pulang dari kampus, tirai kamarnya selalu tertutup padahal dengan jelas dia mengingatnya meninggalkan tirai itu dalam keadaan terbuka pada pagi harinya. di kesempatan lainnya, beberapa barang-barang miliknya terlihat sudah dipindahkan bahkan hilang – tak pernah ditemukan.

Kejadian-kejadian aneh ini mulai menakuti Bryan, jadi pemuda tersebut mencoba menceritakan hal ini kepada teman-temannya, Trisha dan Alex. Mereka bertemu di kedai terdekat dan setelah menyeruput kopinya, dia mulai menceritakan semua hal-hal aneh yang disadarinya.

“Mungkin saya hanya sedang paranoid,” kata Bryan. “Tapi saya benar-benar curiga bahwa seseorang telah merangsek masuk ke dalam apartemenku di siang hari, ketika saya masih di kampus dan …”

“Dan apa?” potong Alex. “Merubah tirai jendela dan memindahkan barang-barangmu? Siapa yang begitu gila hanya melakukan itu?”

“Ini memang terdengar gila, tapi mungkin saja seseorang sedang mengintaimu.” kata Trisha. “Itu mungkin saja. Dan jika ini benar, saya rasa menghubungi polisi adalah jalan yang terbaik.”

“Apa yang polisi bisa lakukan?” tanya Alex. “Mereka tidak akan menghabiskan waktu hanya untuk menjaga apartemenmu. Di samping itu, tidak ada bukti kerusakan pada barang-barang. Tidak ada tanda-tanda seseorang mendobrak masuk. Singkatnya, kau tidak memiliki bukti.”

“Jadi apa yang bisa kulakukan?” tanya Bryan. “Saya tak tahu harus berbuat apa.”

“Saya tahu apa yang bisa menenangkan pikiranmu.” usul Trisha. “Mudah saja. Taruh sebuah kamera video di kamarmu, dan tetap nyalakan ketika kau keluar ke kampus. Jika benar kau memiliki penguntit, kau bisa menunjukkan rekamannya nanti ke polisi sebagai bukti.”

“Kau tahu, itu adalah sebuah ide bagus.” kata Bryan.

“Dan jika kau benar-benar hanya paranoid atau gila, kau bisa menunjukkannya kepada psikiater.” ledek Alex.

Malam itu, Bryan meminjam kamera video Trisha dan membawanya ke rumah. Pada subuh-subuh sekali esok paginya, dia menyembunyikan kamera itu di bawah beberapa laci mejanya. Sebelum dia pergi ke kampus, dia menekan tombol rekam dan meninggalkannya tetap menyala.

Sepanjang hari itu, ketika dia duduk dalam bangku kuliah, pemuda ini sudah melupakan tentang kamera video itu. Tapi akhirnya dia mengingatnya ketika sudah sampai di rumah dan masuk ke kamarnya.

Mengambil kamera itu dari tempat persembunyiannya, dia menekan tombol berhenti. Lalu mengambil ponselnya dan menghubungi temannya.

“Hey, Trisha.” katanya. “Saya baru saja pulang. Saya akan menonton videonya.”

“Keren.” kata Trisha. “Jangan tutup teleponnya. Beritahu saya jika kau melihat sesuatu.”

Dia menekan tombol play-nya dan menonton rekaman video itu dari layar kecilnya. Dia melihat dirinya berjalan meninggalkan kamarnya untuk ke kampus pada pagi hari dan menutup pintunya. Lalu, tidak ada apa-apa yang terjadi. Dia menekan tombol untuk mempercepat dan menyaksikan seluruh rekaman itu. Ruangan itu benar-benar kosong.

“Masih tidak ada apa-apa.” katanya.

“Saya sudah bosan menunggu,” timpal Trisha. “Tapi, acara televisi sedang buruk jadi tidak ada yang bisa ku tonton.”

“Ya Tuhan!” jerit Bryan memencet tombol play secara bersamaan.

“Apa? Ada apa?” tanya Trisha bersemangat.

“Pintunya terbuka!” kata Bryan. “Itu seorang wanita …”

“Apa yang dilakukannya?” tanya Trisha.

“Hanya berdiri di sana … menutup pintu … dan berjalan kesana-kemari …”

“OMG! Aneh sekali! Bagaimana rupa wanita itu?”

“Saya tidak bisa melihat wajahnya … Rambut panjang, hitam, tipis … dengan pakaian sobek-sobek …”

“Kau mengenalnya?”

“Tidak, saya tidak mengenalnya sama sekali … Dia membawa sebuah pisau … Pisau dapur yang besar … Dia berjalan melewati tempat sampah … Sekarang, dia mengambil pakaianku dan merobek-robeknya.”

“Ugh! Gila! Ada apa dengannya?”

“Dia berjalan ke kamar kecil sekarang … Dia masuk ke sana.”

“Segera percepat dan lihat apa yang dilakukannya lagi.”

Bryan memperhatikan layarnya dengan seksama beberapa saat, tapi ruangan itu tetap kosong.

“Kau tahu apa artinya,” kata Bryan. “Sekarang saya punya bukti ini dan saya bisa ke kantor polisi agar mereka menjagaku.”

“Saya tahu,” kata Trisha. “Mereka pasti melakukan itu.”

“Alex pasti gila kalau melihat ini.”

“Pasti. Dia tidak percaya ceritamu. Cuma saya yang percaya.”

“Saya tahu. Kau memang teman yang baik … Ya Tuhan!”

“Apa? Apa?”

Bryan menekan tombol play kembali.

“Pintu depan terbuka lagi.” kata Bryan.

“Siapa itu?” tanya Trisha.

“Oh, bukan apa-apa.” jawab Bryan. “Itu hanya saya yang pulang dari kampus.”

Dia menyaksikan dirinya sendiri di layar, sedang mematikan kamera.

“Ayo ke kantor polisi sekarang,” kata Trisha. “Saya akan ikut denganmu. Kita bisa menunjukkan video itu.”

“Ok. Saya akan menemuimu di jam makan malam 15 menit lagi.” kata Bryan mengambil kamera video itu.

“Ok … tapi tunggu dulu.” kata Trisha. “Kau bilang dia masuk ke kamar kecil. Apakah dia pernah keluar? Bryan, apakah dia pernah keluar?!”

Bulu kuduk Bryan tiba-tiba berdiri. Di belakangnya, dia mendengar pintu kamar mandinya menyeret terbuka.

“Bryan! Keluar dari sana!” teriak Trisha di telepon, tapi sudah terlambat. Teleponnya mati. Dan ketika dia mencoba menghubunginya kembali, tidak ada jawaban.

Petang itu, polisi menemukan tubuh tak bernyawa mahasiswa 18 tahun itu terbaring di atas genangan darahnya sendiri – tertikam sebanyak 21 kali. Kamera video masih tergenggam erat di tangan kaku dan dinginnya. Ketika polisi memeriksa kamera itu, kartu memorinya sudah hilang.

Tidak ada satupun jejak wanita itu pernah ditemukan.

Sekarang, mungkin saja dia bersembunyi di kamar mandimu :))

Rabu, 25 Maret 2015

FRIENDS FOREVER // [[Urban Legend]]

Friends Forever adalah kisah urban legend tentang dua sahabat yang bernama Alice dan Sarah. Mereka melakukan sumpah darah dan berjanji akan menjadi sahabat selamanya..

Ada dua gadis berusia 15 tahun bernama Alice dan Sarah yang telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di lingkungan yang sama, sekolah yang sama dan juga berada di kelas yang sama. Singkatnya, mereka tak terpisahkan. Namun, mereka mempunyai karakter yang sangat berbeda. Alice seorang gadis ceria, sementara Sarah sangat pemalu.

Suatu hari, Sarah dan Alice sedang berbicara tentang persahabatan mereka.

"Apa menurutmu kita akan menjadi sahabat selamanya?" Tanya Alice.

"Aku kira begitu," jawab Sarah. "Kenapa tidak?"

"Aku tidak tahu," kata Alice. "Kadang-kadang ketika orang bertambah tua, mereka akan terpisah."

"Aku punya ide," kata Sarah. "Mari kita melakukan sumpah darah!"

"Apa?" Tanya Alice terkejut.

"Sumpah darah," kata Sarah. "Dengar, kita berdua harus bersumpah bahwa kita adalah 'Best Friends Forever'. Kita berdua bersumpah kalau kita akan melakukan apapun yang kita bisa, dan untuk memastikan kalau kita akan bersama selamanya. "

"Itu omong kosong, Sarah," kata Alice. "Kita tidak akan kehilangan kontak. Kita akan selalu bersama-sama. "

Tapi Sarah tetap bersikeras dan akhirnya Alice pun setuju untuk usulan tersebut.

Sarah mengambil dua jarum dan menyerahkan salah satu ke Alice. Dua sahabat itu mengambil secarik kertas dan menulis "Best Friends Forever" di atasnya, kemudian menulis nama mereka di bagian bawah. Mereka menyalakan lilin dan memanaskan jarum tadi. Mereka mengambil jarum itu, kedua gadis itu menusukkan jarum ke jari telunjuk mereka dan mengoleskan setetes darah pada kertas tadi. Sumpah darah mereka sekarang telah dilakukan.

Tahun-tahun telah berlalu, mereka tumbuh dewasa dan sudah lulus dari sekolah. Alice pergi ke perguruan tinggi di kota lain, sementara Sarah tinggal di kampung halaman dan mendapatkan pekerjaan di sebuah toko lokal. Mereka masih terus berhubungan melalui telepon, setidaknya sekali seminggu.

Ketika Alice telah menyelesaikan gelar sarjana hukum, dia mendapat pekerjaan yang baik dan memutuskan untuk menikah. Alice dan sumainya membeli sebuah rumah dan menetap disana.

Beberapa tahun kemudian, Alice memiliki bayi laki-laki yang tampan. Alice begitu sibuk dengan keluarganya, dia jarang menemukan waktu untuk menelepon Sarah. Dan ua sahabat itu tidak pernah lagi berhubungan, mereka telah kehilangan kontak.

Pada akhirnya, kehidupan telah memimpin dua gadis itu ke jalan yang berbeda dan mereka tidak pernah bertemu satu sama lain sejak lulus sekolah.

Suatu malam, Alice memiliki mimpi buruk yang mengerikan. Dia mengemudi di sepanjang jalan raya tak berujung, tiba-tiba sebuah truk di depannya mulai berbelok ke jalur nya. Truk itu tergelincir dan kemudian bertabrakan dengan mobilnya.

Dia terbangun tiba-tiba, keringat dingin membasahi wajahnya. Saat berusaha untuk menenangkan diri, dia mendengar bel pintu depan rumahnya berbunyi. Dia melirik jam di samping tempat tidurnya, jam menunjukkan pukul 03:00. Suaminya masih tertidur pulas di sisinya.

Bel pintu berbunyi lagi, berkali-kali. Bertanya-tanya siapa yang datang untuk mengunjunginya pada tengah malam, Alice bangun, dan turun ke ruang depan.

Ketika dia membuka pintu depan, dia terkejut melihat seorang wanita berdiri di teras. Wanita itu sangat pucat dan dahinya berdarah. Meskipun telah banyak berubah, Alice mengenalinya segera. Itu adalah sahabat lamanya, Sarah.

"Ya Tuhan, Sarah! Apa yang terjadi?" Serunya.

Sarah hanya menatapnya.

"Ayo masuklah, diluar hujan," kata Alice. "Apa kau terluka?"

Sarah tidak beranjak dari tempatnya berada.

"Masuklah, Sarah!?" Pinta Alice.

"Lama tidak bertemu, Alice!" Ucap Sarah dengan suara pelan. "Aku datang untuk memenuhi janjiku. Aku datang untuk memberitahumu, aku sudah mati."

Alice terdiam.

Sarah mengangkat tangannya dan menunjuk Alice dengan jari telunjuknya. Jarinya meneteskan darah.

"Hidup telah memisahkan kita," Sarah melanjutkan, "tapi kita akan bersama-sama dalam kematian. Aku akan menunggumu..."

Kemudian Alice pingsan.

Keesokan paginya, ketika Alice terbangun, dia menemukan dirinya berbaring di tempat tidur, di samping suaminya. Dia mengusap matanya dan bertanya-tanya, apa kejadian semalam hanyalah mimpi buruk?

Saat sarapan, dia menyalakan televisi dan apa yang dia lihat sungguh membuatnya kaget. Penyiar berita di televisi memberitakan, malam sebelumnya, pada pukul 03:00, telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang fatal. Sebuah truk bertabrakan dengan mobil di jalan raya. Pengemudi mobil itu tewas seketika. Pengemudi mobil itu seorang wanita bernama Sarah.

Sejak saat itu, kehidupan Alice menjadi neraka. Dia hampir tidak makan apa-apa, dia lupa untuk menjemput anaknya dari sekolah dan ketika dia pergi untuk bekerja, dia tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya.

Setiap malam, Alice memiliki mimpi buruk yang sama. Dia akan bangun karena suara bel di pintu depan, membuka pintu dan menemukan Sarah berdiri di sana dengan jari telunjuk yang berdarah. Dia akan mengatakan hal yang sama: "Aku akan menunggumu.."

Setiap pagi, Alice terbangun dengan keringat dingin, sprei yang bernoda darah dan merasakan sakit yang luar biasa di jarinya dan ketika dia melihatnya, jarinya berlumuran darah. Suaminya tidak mengerti apa yang terjadi. Dia membawa istrinya ke dokter dan psikiater, tapi tak satu pun dari mereka bisa menemukan penjelasan tentang keanehan itu.

Kondisi Alice bahkan lebih buruk. Dalam mimpi buruknya, dia melihat Sarah berdiri di samping tempat tidurnya, menunjuknya dengan jari telunjuk yang berdarah.

Suatu malam, sang suami dibangunkan oleh suara mengerikan. Itu adalah suara kaca yang pecah. Dia berlari ke tempat dimana suara itu berasal dan menemukan jendela yang rusak.

Mengintip keluar jendela, dia melihat Alice berbaring di trotoar, tubuhnya miring. Pria itu bergegas turun dan keluar dari pintu depan. Ada genangan darah di sekitar kepala istrinya.

Di sampingnya, di trotoar, ada sebuah tulisan dari darah.. tulisan yang berbunyi FRIENDS FOREVER

LUBANG INTIP // [[Creepypasta]]

   Seorang gadis bernama Donna yang berumur 15 tahun tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Semenjak ibunya meninggal, Donna selalu mengandalkan ayahnya untuk segala urusannya. Mereka memiliki hubungan yang harmonis dan saling menyayangi satu sama lain.

     Suatu pagi, ayah Donna pergi untuk perjalanan bisnis. Saat mereka sarapan, ayah Donna berkata jika dia akan pulang larut malam. Setelah itu, ia mencium kening anaknya, mengambil tas, dan kemudian berjalan keluar dari rumah.

     Kemudian pada hari itu, ketika Donna pulang dari sekolah, ia mengerjakan beberapa pekerjaan rumah dan menonton TV. Ketika tengah malam, ayahnya masih belum pulang sehingga ia memutuskan untuk pergi ke tempat tidur.

     Pada malam itu ia mengalami sebuah mimpi. Dia melihat bahwa dirinya sedang berdiri di tepi jalan raya yang begitu sibuk. Mobil dan truk melaju dengan kecepatan tinggi. Dia memandang ke seberang jalan dan melihat sosok seseorang yang sepertinya ia kenali. Itu adalah ayahya, tanganya seperti membentuk sebuah corong disekitar mulutnya dan tampaknya ia berteriak ke pada Donna, tetapi dia tidak bisa mendengar apapun.

     Saat mobil-mobil melaju dengan sangat cepat, ia berusaha mendengar apa yang ayahnya katakan. Mata ayahnya terlihat sangat sedih. Dia tampak sangat putus asa untuk mengatakan kepadanya. Dia berhasil mendengar beberapa kata dari ayahnya: "Jangan..... buka..... pintunya....."

     Tiba-tiba, Donna terbangun dari mimpinya oleh suatu suara yang aneh.

     Tap Tap Tap.

     Kemudian ada seseorang yang membunyikan bel di lantai bawah.

      Ding ding ding.

     Dia bergegas bangun dan langsung memakai sendal tidurnya. Kemudian, dengan hanya menggunakan baju tidurnya ia bergegas menuruni tangga menuju pintu depan.

     Dia kemudian mengintip melalui lubang pintu untuk mengecek. Ia melihat ayahnya sedang berdiri di luar sambil terus menatap kepadanya. Sedangkan, bel pintu terus berdering.

     "Ok, tunggu! Aku datang!", teriaknya.

     Dia kemudian membuka kunci pintu dan hendak membuka pintu, sampai ia berhenti.

     Ia kembali mengintip ayahnya melalui lubang pintu. Ia melihat pada ekspresi ayahnya terlihat janggal, matanya terbuka lebar, sepertinya ia sangat ketakutan.

     Dia kembali mengunci pintu rumahnya.

     "Ayah!" teriaknya dari balik pintu, "Apakah kau lupa kuncimu?"

     Ding ding ding.

     "Ayah, jawab aku!!"

     Ding ding ding.

     "Ayah, tolonglah! Aku perlu kau menjawab ku!"

     Ding ding ding.

     "Apakah ada orang lain, bersamamu?"

     Ding ding ding.

     "Kenapa kau tidak menjawab ku?"

      Ding ding ding.

     "Aku tidak mau membukakan pintu, sampai kau menjawab ku!"

     Bel pintu terus berdering dan berdering, tetapi untuk beberapa alasan ayahnya menolak untuk menjawab teriakan putus asa dari anaknya.

     Selama sisa malam, gadis yang ketakutan itu terus menerus meringkuk di sudut lorong, tak berdaya sambil terus menerus mendengar bel dari pintu yang terus menerus dibunyikan. Tampaknya hal itu sudah berlangsung selama beberapa jam, dan akhirnya ia terlelap kedalam tidur yang sangat gelisah.

     Saat fajar tiba, ia terbangun dan sadar bahwa segalanya begitu tenang. Dia merangkak ke pintu depan dan kemudian melihat melalui lubang pintu. Ayahnya masih ada disana, terus menatap kepadanya.

     Dia dengan sangat hati-hati membuka pintu dan dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang sangat mengerikan.

     Kepala ayahnya tergantung pada paku yang berada diatas pintu. Ada sebuah catatan yang melekat di bel pintu.

     Disitu tertulis: "Gadis pintar!".

Senin, 23 Maret 2015

KATHERINE KNIGHT // [[Psychopath Life]]

Katherine Knight Wanita Psikopat Australia

Kisah yang satu ini benar-benar tragis danmenyeramkan. Bagaimana tidak, seorang wanita Australia bernama Katherine Knightbenar-benar tega membunuh suaminya. Kekejamannya tak hanya sampai di situ, sebelum membunuh sang suami, Katherine sempat mengiris leher seekor anjing yang masih berumur 8 minggu di depan suaminya.

John Charles, suami malang Katherine, mendapat luka tusukan sebanyak 37 kali sebelum dikuliti dan kulitnya digantung di dapur oleh Katherine. Wanita psikopat ini juga sempat memenggal kepala Charles dan merebus kepalanya. Sedang daging tubuh dan pantat Charles dipanggang dan dimasak layaknya daging sapi dan dihidangkan sebagai menu makan malam untuk anak-anak mereka.

Beruntung, polisi menemukan kulit Charlesdan menu makan malam yang mengerikan itu sebelum anak-anak mereka pulang bekerja. Karena kekejaman Katerine, wanita ini dijebloskan ke penjara tanpa pembebasan bersyarat.

TOMMY'S HOUSE // [[Creepypasta]]

Aku duduk di bus, dalam perjalanan ke sekolah.

Mendengarkan musik, dan tidak memperdulikan siswa lainnya.Pada salah satu perhentian bus , pikiran saya tersentak kembali ke dunia nyata.

Aku memandang ke arah rumah kecil. Rumah Tommy, pikirku.Sebuah tangan keluar melalui tirai jendela dan melambaikan sopir bus untuk melanjutkan.

"Dia sakit", saya pikir, aku tidak terlalu peduli dengankeadaanya.Hari pun berlalu.

Aku menonton siaran berita lokal sepulang sekolah, dan apa yang saya dengar sangat mengejutkan.

Seluruh keluarga Tommy telah dibunuh hari itu oleh tersangka tidak diketahui.

Setelah mendengar berita ini, saya pindah kembali kekamar saya dan tak lama tertidur.

Keesokan harinya, aku duduk di bus.Kami melaju melewati rumah Tommy ,Supir bus yang nampaknya belum mengetahu nasib keluarga Tommy, tetap berhenti di rumahnya.

Saat aku hendak bangun dan menjelaskan apa yang telah terjadi padanya, sesuatu menarik perhatian saya.

Sebuah tangan pucat menyelinap melalui tirai jendela, dan melambai ke sopir bus untuk melanjutkan.

Aku duduk di bus, ketakutan.

GHOST GAME 2 // [[Urban Legend]]

Apakah kamu pernah dengar kalau kita punya kembaran gaib? Adapun cara untuk melihat kembaran gaib kamu adalah sebagai berikut :

1. cabut 7 helai rambut kepala.

2. Ambil 7 potongan kuku tangan atau kaki.

3. Dan kamu taruh semua di sehelai kain putih (apa aja, yg penting putih).

4. Langkah selanjutnya gulung kain putih yang ada isinya tadi.

5. Ambil buah jeruk purut, satu saja, kamu peras sampe habis.

6. Dari air perasan itu kamu tetesin di gulungan kain putih tersebut.

7. Gulungan kain itu kamu taruh ditaman atau halaman rumah, dimana sajayang penting deket pager rmh, kalo bisa jangan ketauan orang lain, dangak perlu ditanam taruh saja diantara tumbuhan di luar.

8. Tunggu saja sampai 7 hari, nanti kembaran datang atau tidak dan tidakakan sampai malam kedelapan. Dia bisa muncul dimana saja, yakin itutidak mengganggu, hanya muncul sepintas, biasanya kembaran itu meniruapa yang sudah pernah kita kerjakan sebelumnya atau yang lagi kitakerjakan saat ini, Yakinlah dia tidak bisa diliat sama orang lain, karenayang bisa lihat cuma kita sendiri.

Selamat mencoba di rumah. Ingat.! Resiko di tanggung sendiri.

MISTERI FILM SPONGEBOB SQUAREPANTS // [[Creepyapasta]]

Spongebob Squarepants, ya siapa yang tidak tahu kartun yang satu ini, dari cerita nya yang lucu dan juga aksi para karakter nya yang kadang lucu tapi terkesan spontan, namun tahukah anda bahwa ada 1 episode dari spongebob squarepants yang dilarang tayang oleh nickelodeon?

Red Mist, merupakan salah satu episode yang paling sering dibahas, baik di forum-forum internet (KasKus) dan bahkan di situs Fans Spongebob (Spongefan.wikia.com). Episode ini banyak dibahas karena di situs spongefan.wikia.com, episode ini disebutkan di web nya, namun deskripsi tentang episode ini sudah dihapus oleh Nickelodeon, sebenarnya Episode ini bukanlah episode resmi, melainkan sebuah fanfict (buatan fans).

Namun, yang jadi masalah adalah, sang pembuat fanfict ini ternyata diketahui adalah seorang Pembunuh berantai yang memang dicari-cari polisi di Skotlandia.Pihak kepolisian pun mencari-cari orang itu dan ditemukan sebuah tape bertuliskanRed Mist.Setelah mengetahuinya, pihak Nickelodeon pun segera melakukan pencarian dan penghapusan video ini, karena telah menyebar di dunia maya dan dianggap dapat mempengaruhi mental orang yang menonton nya.Sampai mempengaruhi mental? iya, karena suasana yang ditampilkan Red Mist sama seperti lagu Gloomy Sunday, dimana jika kita mendengar lagu itu, dapat mempengaruhi kondisi psikis tubuh kita dan bahkan dapat membuat kita melakukan bunuh diri.

Red Mist juga sama,dimana suasana yang ditampilkan merupakan suasana traumatic gore berkat efek video nya yang dapat mempengaruhi otak dan kejiwaan kita.Terus bagaimana cerita Red Mist?

Red Mist bercerita mengenai Squidward yang sedang berlatih klarinet karena dia akan mengadakan resital klarinet solo keesokan harinya, namun spongebob dan patrick mengganggunya dengan bermain dan ebrisik di depan rumahnya, karena kesal, Squidward pun menyuruh spongebob dan squidward untuk diam, lalu dia melanjutkan latihan nya.Saat ingin berlatih lagi, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk rumah Squidward. Squidward pun membuka kan pintu, dan ternyata ada seseorang berpakaian adat Skotlandia berdiri di depan rumahnya, karena merasa terganggu, Squidward pun menutup pintu rumahnya, dan setelah itu, pria itu kembali mengetuk pintu rumah Squidward sampai berkali-kali, karena Squidward kesal, dia pun membentak orang itu, lalu orang itu berkata ‘THE RED MIST IS COMING’, Squidward pun ketakutan dan langsung latri masuk ke kamarnya, dan disinilah teknik pengganggu mental dimulai.

Disaat sedang berlatih klarinet, tiba-tiba scene berubah menjadi warna merah darah, dan lalu mata Squidward berubah menjadi merah, yang ternyata sengaja dibuat demikian untuk tujuan khusus, yaitu agar si penonton merasa takut yang mendalam karena suasana gambar (video)yang ditampilkan selaras dengan (audio) yang terkesan menyeramkan namun secara perlahan.Lalu, disaat Squidward mengadakan konser di keesokan harinya, Scene pengganggu itu muncul lagi, yaitu mata Squidward berwarna merah namun dengan ekspresi sedih, dan para penontonjuga bermata merah. Penonton pun kesal karena permainan Squidward dan Squidward pun pulang ke rumah dengan suasana sedih.

Di tengah perjalanan sang pembuat video pun menampilkan lagi teknik pengendalianjiwa, yaitu menampilkan adegan squidward dengan muka sedih nya sedangdalam perjalanan dan adegan itu berlangsung terulang-ulang, sehingga membuat si penonton merasa hanyut dan masuk ke dalam suasana hening tersebut, dan disaat inilah dimana pikiran kita dikendalikan oleh audio dan visual yang ada.

Saat sampai rumah, Squidward pun termenung dan teknik pengendalian jiwa yang ditampilkan adegan sebelumnya terjadi lagi, tapi kali ini ditambah dengan efek gambar yang sedikit demi sedikit bergoyang keras, ini bertujuan untuk mentidak stabilkan emosi kita karena sebelumnya otak dan jiwa kita telah dikendalikan oleh video tersebut.

Lalu di adegan sebelumnya, ada tirai, dan muncul kepala Squidward secara perlahan,dia pun bermuka sedih dan mengeluarkan darah dari matanya, suasana menjadi hening dan terlihat depresi yang luar biasayang mengendalikan emosi kita.

Dan suara berisik seperti teriakan orang terdengar keras yang mungkin agak sedikitmengganggu.Dan setelah itu, Squidward mengambil pistol, dan gambar menjadi seperti ditambah efek gambar yang menampilkan ketegangan yang luar biasa, lalu Squidward menarik pelatuk pistol di kepalanya, dan dia pun bunuh diri. Itulah mengapa Red Mist juga sering disebut sebagai episode Squidward Suicide.

REIKO KASHIMA // [[Creepypasta]]

Reiko Kashima adalah hantu tak berkaki, dan seperti hantu-hantu lainnya, yang bertemu dengan hantu ini akan diberikan pertanyaan-pertanyaan.Jika anda menjawab dengan salah, maka kaki anda akan dipatahkan oleh si Reiko. Dikatakan Reiko dulunya adalah wanita normal, lalu dia di perkosa dan dia berusaha menyelamatkan diri dengan carangesot (mirip suster ngesot kali ya ), namun dia hanya sampai di perlintasan kereta, dan ketika kereta lewat... putuslah kedua kakinya. Sekarang, dia berkelana di Toilet seluruh dunia mencari kakinya.Seperti karakter hantu Sadako dalam film The Ring, hantu ini dikatakan akan mengejar siapapun yang telah mengetahuitentang dirinya.

KNOCK AT THE WINDOW // [[Creepypasta]]

Aku terbaring di atas ranjang, sendiri, di suatu malam yang gelap dan sunyi. Aku hanya membolak-balikkan badanku di atas kasur, mencoba mencari posisi yang nyaman bagiku untuk tidur. Tubuhku sudah sangat lelah, namun entah mengapa, aku tetap tak bisa tidur. Ada sesuatu tentang malam ini yang membuatku merasa sama sekali tidak nyaman. Aku terus berguling di atas tempat tidur hingga akhirnya menemukan posisi yang cukup enak buatku untuk terlelap.

Aku menutup mataku, namun tak ada perbedaan. Terlalu gelap di dalam kamarku untuk bisa melihat sesuatu. Jadi kupikir butuh waktu bagi mataku untuk terbiasa dengan kegelapan. Aku terbaring di sana, tak bergerak, di tengah malam yang hitam pekat. Tubuhku mulai rileks dan pikiranku kosong, dan aku benar-benar siap untuk istirahat. Namun kesunyian itu seketika musnah dan benakku langsung dibanjiri dengan bayangan menakutkan ketika suara itu terdengar.

Tok ... tok ...

Tak diragukan lagi itu adalah suara sesuatu mengetuk jendela kaca. Tapi tidak, tidak mungkin ada orang yang mengetuk jendela kamarku dari luar! Siapa orang yang hendak membangunkanku malam-malam begini? Berpikirlah dengan logis. Jika seseorang ingin mencuri di rumahku, mengapa ia terlebih dahulu mengetuk jendela? Mereka cukup menyelinap masuk ke dalam rumah dengan sehening mungkin. Mustahil mereka mengetuk!

Tak ada monster di dunia ini. Aku bisa saja menengok ke arah jendela agar membuat hatiku sedikit tenang, namun aku menghadap ke arah yang berlawanan dari jendela Dan jujur, aku takut akan melihat hal yang paling aku takutkan berdiri di luar jendela, memandangiku. Namun, apa itu? Apa mungkin itu hanya burung yang terbang menabrak jendela? Tidak, itu sama sekali tidak realistis. Apakah mungkin ada sekelompok anak yang mengerjaiku malam-malam begini, mengetuk jendela dari luar sambil tertawa terpingkal-pingkal? Mungkin saja. Atau bahkan mungkin ini semua hanya imajinasiku? Mungkin aku mendengar suara angin di luar dan mengasumsikannya sebagai suara ketukan di jendela?

Tok ... tok ....

Tidak, itu jelas bukan imajinasiku! Anak-anak sial itu benar-benar keras kepala. Mereka tidak mau berhenti hingga melihatku bangun karena gusar. Mungkin anak-anak dengan selera humor yang sedikit sakit itu sedang menungguku di luar. Mungkin mereka akan memecahkan kaca jendela dan menyerangku. Tidak! Jangan menjadi paranoid seperti ini! Lagipula, mereka di luar, dan aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku aman. Monster itu tidak ada. Lagipula, aku belum bergerak sama sekali. Mungkin saja anak-anak itu menganggap aku sudah tertidur lelap dan akan meninggalkanku sendiri.

Tok ... tok ....

Tidak! Itu bukan anak-anak! Tidak ada seorang anakpun yang akan menunggu selama ini untuk mendapatkan reaksi dari seorang pria yang tinggal sendirian seperti aku. Mereka pasti akan bosan dan berpindah ke rumah lain untuk diusili. Namun jika bukan mereka, lalu siapa? Mengapa ada seorang pembunuh yang mau mengincarku? Berpikir logislah! Monster itu tidak ada. Jangan menjadi paranoid. Mereka ada di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara jendela yang pecah, aku aman. Namun jika itu bukan sesosok monster atau pembunuh berantai, apa yang menyebabkan suara itu? Mungkin sebaiknya aku berpura-pura tidur dan suara itu akan berhenti dengan sendirinya.

Tok ... tok ....

Oh Tuhan! Aku tak bisa memikirkan suara lain yang lebih kubenci di dunia ini selain suara ketukan di kaca jendela itu! Kumohon pergilah! Biarkan aku sendiri! Sekarang tidak ada harapan. Ia akan masuk ke sini cepat atau lambat dan melakukan hal mengerikan terhadapku. Ambil napas dalam-dalam. Lalu hembuskan pelan-pelan. Aku merasakan detak jantung di dalam dadaku mulai bersantai. Monster itu tidak ada. Ingat, mereka ada di luar. Aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku aman. Ulangi itu! Jangan biarkan ketakutan menguasaimu! Berpura-puralah tidur dan jangan bergerak sedikitpun.

Tok ... tok ....

Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman. Monster itu tidak ada. Berpura-puralah tidur dan berdoalah agar ia segera pergi.

Tok ... tok ....

Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman. Monster itu tidak ada. Monster itu tidak ada! Aku mulai berbisik pada diriku sendiri, “Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman. Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman.”

Tok ... tok ....

AKU TAK SANGGUP LAGI! Aku bisa menjadi gila apabila aku terus mendengar suara ketukan ini. Paling tidak jika aku melihat apa yang menyebabkan suara itu, aku akan menjadi sedikit tenang. Ambil napas dalam-dalam, aku mengulanginya untuk sekali lagi, “Mereka di luar, aku di dalam. Hingga aku mendengar suara kaca jendela pecah, aku tahu aku aman.” Aku mengambil beberapa napas dalam lagi, jantungku berdetak amat kencang hingga aku serasa bisa mendengarnya.

Aku perlahan menoleh ke arah jendela.

Jantungku terasa berhenti berdetak dan aku terlalu takut untuk mengeluarkan suara jeritan. Aku menoleh hanya untuk menemukan sesoeok wajah pucat dengan mata hitam kelam menatapku tajam, seakan menelanjangi jiwaku, sambil tersenyum bengis.

Selama ini makhluk itu sudah berada di ruangan ini, sambil mengetuk-ngetuk kaca jendelaku dari dalam.

Minggu, 22 Maret 2015

HIMURO MANSION // [[Urban Legend]]

Bagi penggemar video game Fatal Frame pasti tidak asing lagi dengan kisah Himuro Mansion. Dalam permainan tersebut diceritakan bahwa kisah tentang Himuro Mansion diangkat berdasarkan kisah nyata..

Menurut legenda perkotaan, terletak tepat di luar kota Tokyo terdapat lokasi ... paling angker di seluruh Jepang. Lokasi itu bernama Mansion Himuro (Himikyru Mansion) secara luas diketahui.
Legenda tentang rumah besar di daerah berbatu di luar batas kota Tokyo.

Himuro Mansion dikatakan menjadi rumah bagi salah satu pembunuhan paling mengerikan dalam sejarah Jepang modern. Pengetahuan lokal mengatakan bahwa selama beberapa generasi,
keluarga Himuro telah berpartisipasi dalam ritual aneh, yang dikenal sebagai "Shinto pair" atau "Ritual mencekik". Yang digunakan untuk menghapus karma buruk dari keluarga tersebut, yang terjadi setengah abad atau lebih.

Versi yang paling populer dari kisah tersebut mengatakan kahwa karma buruk akan muncul setiap Desember (versi lain hanya mengatakan "menjelang akhir tahun") dari sebuah portal yang muncul dibawah alas rumah . Untuk mencegah hal itu, seorang gadis akan dipilih pada saat lahir oleh tuan rumah. Dan mengisolasinya dari dunia luar untuk mencegah dia berkembang dari setiap hubungan dengan dunia luar, hingga tidak membahayakan efek ritual.

Pada hari Ritual mencekik tiba, gadis itu diikat dengan tali di pergelangan kakinya, pergelangan tangan, dan leher.
Lalu Tali itu masing2 diikatan ke tubuh kuda. Ketika masing2 kuda lari di segala arah berbeda, sehingga tubuhnya akan robek dan hancur dengan isi perut ditubuhnya berantakan. Tali yang digunakan untuk mengikat korban kemudian akan direndam dalam
darahnya dan diletakkan di atas pintu gerbang portal. Mereka percaya bahwa ini akan menutup portal selama setengah abad sampai ritual itu harus diulang kembali.

Selama Ritual mencekik terakhir tercatat dikatakan bahwa gadis yang akan dikorbankan telah jatuh cinta dengan seorang pria yang mencoba menyelamatkannya dari ritual. Rasa cinta akan merusak ritual dan darahnya dianggap telah tercemar. Setelah mengetahui hal itu, master mengambil pedangnya dan dengan brutal membantai semua anggota keluarganya. Sebelum akhirnya dalam ketakutan tentang apa yang akan terjadi segera, dia menusukan pedang sendiri ketubuhnya.

Inilah awal mengapa Mansion Himuro begitu menghantui. Legenda setempat mengatakan bahwa jiwa-jiwa dari keluarga dibunuh berkeliaran di Himuro mansion mencoba untuk mengulangi ritual yang gagal menggunakan siapa saja yang
memasuki rumah yang tak berhuni itu. Cipratan darah di dinding pun masih terlihat. Banyak yang telah melaporkan melihat penampakan roh dan
berpakaian serba putih, mencuci kain dan menyiapkan dasar dasar untuk ritual.

Mansion Himuro telah menarik minat banyak orang dan membuat banyak orang penasaran. Oleh karena itu, hingga akhirnya memasukan legenda ini kedalam game populer, Fatal Frame. Berikut adalah kutipan
dari Makoto Shibata, Produser Kepala Fatal Frame, tentang legenda ini:

"Di daerah di luar Tokyo, ada sebuah rumah di mana itu mengatakan tujuh orang dibunuh secara mengerikan.
Pada properti yang sama, tersedia tiga tempat tinggal terpisah yang mengelilingi rumah, yang semuanya dikabarkan memiliki hubungan dengan masa lalu kelam di mansion itu.
Dikatakan ada jaringan bawah tanah terowongan yang terletak di bawah tempat itu, tapi tidak ada yang tahu siapa yang membuat terowongan
ini dan tujuannya untuk apa. Fenomena bisa dijelaskan dari Banyak yang telah dilaporkan. Bekas
darah telah ditemukan berceceran di seluruh dinding. Roh telah terlihat di tempat itu... bahkan di siang bolong. Sebuah tangga yang sempit
mengarah ke loteng di mana jimat-roh disegel dikabarkan telah terkunci. 

Seseorang yang berusaha mengambil jimat ini, hanya ditemukan dengan tubuh mereka rusak dan
tanda tali di pergelangan tangan mereka. Ada patung
lama runtuh, seorang perempuan dalam kimono, tapi kepalanya hilang. Jika Anda mengambil foto dari
jendela tertentu, seorang gadis muda dapat dilihat pada gambar itu.
Insiden ini telah memicu ketakutan di masyarakat
Tokyo, dan banyak yang percaya bahwa mereka yang
tinggal di dekat daerah ini akan menjadi terkutuk.
Kematian tujuh orang yang tidak dapat dijelaskan sampai hari ini. "

Well, Ada yang minat datang ke Himuro Mansion??.. Siapa tau pengen jadi korban gitu?? Haha just kidding. Kalo yang benar benar penasaran, minimal main aja Fatal Frame. Dijamin merinding disco..

Sabtu, 21 Maret 2015

THE NAIL // [[Creepypasta]]

Creepypasta ini bercerita tentang sebuah lagu nina bobo dengan lirik menakutkan yang akan membawa pengalaman mengerikan pada seorang anak. Creepypasta ini mengalami sedikit perubahan pada endingnya bila dibandingkan dengan versi aslinya.

“Waktunya untuk tidur, The Nail sudah dekat.”

“Tapi anak penurut tak perlu takut”

“Tutup mata kirimu, lalu yang kanan.”

“Saatnya ucapkan selamat malam.”

Hingga aku berumur 9 tahun, aku tak banyak memikirkan tentang arti lagu itu. Kupikir itu hanya lagu pengantar tidur biasa yang dinyanyikan oleh seluruh ibu yang ada di negeri kepada anak mereka. Baru setelah aku cukup besar dan bertanya pada teman-temanku.

Namun tak ada yang pernah mendengar lagu itu.

Setiap malam, ketika aku hendak tidur, ibuku akan menyanyikan lagu pengantar tidur yang sama. Dan setiap malam, aku akan mengikuti sesuai liriknya. Aku akan menutup mata kiriku ketika lagunya mengatakan begitu, dan kemudian aku akan menutup mata kananku. Dan setelah kedua mataku terpejam, aku akan mencoba untuk tertidur.

Namun saat aku berumur 9 tahun, aku memutuskan untuk membaliknya.

Aku tak mengharapkan apapun untuk terjadi, sumpah. Itu hanya sebuah bentuk pemberontakan seorang anak yang duduk di kelas 3 SD. Aku tak melakukannya saat ibu menyanyikan lagu nina bobo itu. Aku tak mau dimarahi. Namun setelah ibuku meninggalkan kamarku, aku membuka mataku lagi. Dan kali ini aku menutup mata kananku dulu ....

Aku segera membuka mataku lagi. Aku telah melihat sesuatu. Seseorang. Di tengah cahaya remang-remang yang masuk melewati jendela kamarku, aku melihat sekilas sesosok lelaki, berdiri di pojok ruanganku. Ia berdiri di sana, menghadap ke dinding. Dan kupikir, ketika aku membuka mata kananku lagi, orang itu membalikkan badannya ke arahku.

Namun ia menghilang.

Aku masih ingat, pikiranku seperti melaju kencang dalam kepalaku. Aku tak yakin aku telah melihat sesuatu tadi. mungkin itu hanya imajinasiku. Namun bagaimana jika bukan? Bagaimana jika sesuatu memang ada di sana, sesuatu yang hanya bisa kulihat dengan mata kananku tertutup? Aku tak pernah melihatnya sebelumnya di kamarku sebelum ini. Ia tak pernah mengangguku. Jika ia benar-benar ada, mungkin saja ia tidak berbahaya? Namun bagaimana jika ia ingin menyakitiku?

Aku takut jika aku melihatnya lagi. Namun aku juga penasaran. Makanya aku menutup mata kananku kembali.

Ia tak lagi ada di pojok ruangan. Ia kini berdiri tepat di samping ranjangku. Dan dari sedikit cahaya yang menyinari kamarku, aku bisa meihat bahwa ia sedang memegang pisau yang diarahkan tepat di atas dadaku.

Saat ia menurunkan pisau itu, aku segera melompat dari atas ranjang ke lantai. Aku mendengar bunyi selimut sobek ketika pisau itu menembus dan mencabiknya. Aku membuka kedua mataku kali ini, namun aku tetap bisa melihatnya. Ia menoleh ke arahku dan aku memutuskan berlari untuk mencari ibuku.

Ia kemudian berjalan ke arahku ketika aku mulai mencari jalan ke pintu di tengah gelapnya kamarku. Aku menoleh dan melihatnya dengan lebih baik.

Pertama kupikir ia adalah seorang laki-laki, namun sekarang aku tak yakin. Bukannya aku mengatakan ia perempuan, namun wajahnya tampak tak bisa dibedakan apakah ia laki-laki atau perempuan. Mungkin ia keduanya, atau bahkan mungkin bukan kedua-duanya.

Aku tak memperhatikannya dengan saksama, karena saat itu yang kupikirkan hanya bagaimana menyelamatkan nyawaku darinya. Namun ada 3 hal yang kuingat darinya.

Ia hanya memiliki satu mata yang menyala dan terbuka lebar. Tidak, matanya tidak terpusat di tengah seperti cyclops, namun matanya ada di sebelah kiri seperti mata manusia normal. Namun di tempat dimana seharusnya terdapat mata kanan, tak ada apapun di sana. Tak ada lubang atau apapun. Hanya kulit yang halus, seolah tak pernah ada apapun di sana.

Namun itu bukan hal yang paling aneh darinya. Hal lainnya adalah mulutnya. Ia tersenyum, mulutnya membuka lebar. Namun di antara kedua bibirnya, seperti tak ada bukaan atau rongga mulut. Bahkan tak ada gigi. Yang kulihat seperti lempengan keramik yang rata dengan garis-garis yang menyerupai gigi dilukis di atasnya.

Dan hal yang paling aneh dan menyeramkan adalah kukunya. Hanya ada satu. Apa yang aku kira sebagai sebuah pisau ternyata bukanlah pisau sama sekali. Aku baru menyadari bahwa itu adalah kuku jari tengahnya. Jari-jari lain di tangannya nampak normal. Namun jari tengahnya membesar dengan ukuran yang menjijikkan dan kuku yang tajam dan melengkung seperti pisau mencuat di ujung jari tersebut.

Aku berusaha keras membuka pintu, namun pintu itu sepertinya macet. Makhluk itu terus mendekatiku sambil meringis bengis. Pisau, ah bukan, kukunya terarah kepadaku.

Akhirnya di detik-detik terakhir sebelum ia berhasil menghujamkan benda tajam itu ke dadaku lagi, aku berhasil membuka pintu dan berlari sambil menangis menjerit-jerit menuju kamar ibuku.

Aku tak menoleh. Aku hanya terus berlari. Dan ketika aku sampai di depan kamar ibuku, aku langsung membukanya tanpa mengetuk terlebih dahulu dan melompat ke atas tempat tidur.

“Ada apa sayang?” ibuku sepertinya telah tertidur dan kurasa aku telah membangunkannya. Dengan mata yang masih mengantuk, ia bangun dan menoleh ke arahku.

“Aku melihatnya,” aku terisak, “Aku melihat The Nail!”

“The Nail?” tanya ibuku. Aku segera melingkarkan tanganku di pinggangnya untuk memeluknya.

“The Nail! Dari lagu itu! Aku menutup mata kananku dulu, lalu aku melihatnya!”

“Lagu apa Nak? Ibu tak mengerti maksudmu ...”

Aku menatap ibuku dengan mata berkaca-kaca, “Lagu nina bobo yang selalu ibu nyanyikan setiap malam di kamarku sebelum aku tidur.”

Wajah ibuku langsung tampak merasa bersalah.

“Nak, maafkan ibu. Aku tahu ibu salah, selalu pulang larut malam sehingga agak mengabaikanmu. Namun ibu tak pernah menyanyikan lagu nina bobo di kamarmu. Tiap kali ibu mau masuk ke kamarmu untuk mengucapkan selamat malam, kau selalu sudah tertidur. Ibu tak pernah masuk ke kamarmu.”

WHATSAPP // [[Creepypasta]]

Creepypasta ini menceritakan dua orang muda mudi yang bercakap-cakap dengan aplikasi chat “whatsapp” hingga salah satu dari mereka mengalami pengalaman menakutkan yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat.

 

annie96: kau sudah tidur?

mcdavey: belum. Kau juga?

annie96: tak bisa .... karena suara angin ... bunyinya seperti kucing berkelahi ... apa alasanmu?

mcdavey: belajar :(

annie96: wtf ... suara anginnya kencang sekali ... benar2 nggak normal

mcdavey: nggak ada angin di sini. Cuman hujan

annie96: Huh enaknya. Aku butuh tidur cantikku! :p

mcdavey: Yup aku rasa kau memerlukannya ;)

annie96: sial sepertinya ada suara langkah kaki di luar jendela kamarku

mcdavey: suruh ayahmu yang galak itu untuk memeriksanya :p

annie96: aku di rumah sendirian sekarang! Bukannya aku sudah memberitahumu kemarin?

mcdavey: benarkah? Sampai kapan. Tahu begitu aku ke rumahmu saja :D

annie96: jangan becanda! Serius aku mendengar suara langkah kaki di luar tapi aku terlalu takut untuk memeriksanya

mcdavey: jangan lihat ke luar jendela. Bagaimana jika kamu melihat seorang pria tua cabul sedang menatapmu :p

annie96: TIDAK LUCU DAVID!

mcdavey: tenanglah. Aku yakin itu bukan apa-apa

annie96: benatr kuperiksa dulu

mcdavey: jika ada sesuatu yang aneh sebaiknya kau menelepon orang tuamu

annie96: David ada seseorang di taman!!!

mcdavey: benarkah?

annie96: YA! Aku bisa melihat punggungnya…

mcdavey: apa yang ia lakukan?

annie96: mungkin ia sedang mencari sesuatu? Ia sedang berjongkok di semak-semak…

mcdavey: haha mungkin dia sedang mabuk atau apa ... mungkin mencari narkobanya :p

annie96: david ini serius! Aku harus bagaimana??

mcdavey: jangan lakukan apapun? Ia mungkin akan pergi sendiri :)

annie96: omg sekarang ia sedang menggali dengan tangannya ... ia merusak tamanku!

annie96: sial dia menoleh

mcdavey: bagaimana wajahnya?

annie96: DAVID WTF INI TIDAK LUCU

mcdavey: apa??

annie96: MENGAPA KAU MELAKUKAN INI?

mcdavey: apa yang kau katakan??

annie96: aku bisa melihatmu! Di taman rumahku! Bagaimana kau bisa menulis tanpa menyentuh handphonemu? Lihat ke atas! Apa kau melihatku? Aku sedang mengetuk-ngetuk kaca jendela

mcdavey: Fuck annie, kau menakutiku ... aku tidak berada di rumahmu sekarang. Itu bukan aku

annie96: BERHENTILAH MENGERJAIKU! Aku bisa melihat wajahmu dan kau sedang mengenakan jaket futbol bodohmu yang selalu kau banggakan itu!

mcdavey: itu pasti seseorang yang mirip denganku. Jujur annie, aku ada di rumah sekarang. aku takkan mengerjaimu seperti itu :)

annie96: pasti salah seorang temanmu david sedang memainkan lelucon sakit. Siapa saja orang lain yang bisa mengenakan jaket seperti itu

mcdavey: banyak yang memakai jaket seperti itu! Namun tak ada kok temanku yang mirip denganku. Ah akui saja itu pasti gara2 kau sedang memikirkanku ;)

annie96: omg dia menggali lagi

mcdavey: annie, bukannya kamu punya senjata di rumahmu?

annie96: jangan bodoh david. Aku tak bisa menembak siapapun.

mcdavey: kau tak harus menggunakannya. Tunjukkan saja bahwa kau memilikinya. Itu akan membuatnya takut

annie96: bukannya jaketmu ada namamu di belakangmu?

mcdavey: ya semua anggota tim punya satu dengan nama mereka di belakangnya

annie96: aku bisa melihat namamu!!!

mcdavey: apa

annie96: WHAT THE HELL DAVID

mcdavey: Annie jaketku ada di lemariku…

annie96: SIAL DIA MELIHATKU

annie96: MENGAPA DIA TERSENYUM SEPERTI ITU

annie96: DIA DATANG

mcdavey: PANGGIL POLISI!!!

mcdavey: ANNIE?!

mcdavey: ANNIE AYO JAWAB

mcdavey: aku sudah memanggil polisi. Aku mengatakan ada yang mendobrak masuk ke rumahmu. Mereka mengatakan akan segera datang, namun butuh waktu setengah jam

mcdavey: annie kau ada di situ?

annie96: ia ada di dalam rumah. Aku tak bisa bicara, harus diam. Lampu mati, aku ada di dalam lemari dengan pisau. Sulit untuk mengetuk. Aku gemetaran

mcdavey: bertahanlah annie polisi akan datang dalam 20 menit ... apa kau tahu dimana laki2 itu sekarang?

annie96: makhluk itu. Wajahnya saat ia melihatku ... tak ada manusia yang terlihat seperti itu ....

mcdavey: ya tuhan apa dia tahu dimana kau sekarang?

annie96: tidak aku mengambil pisau saat aku melihatna berlari ke arah rumah dan aku bersembunyi di dalam lemari ketika aku mendengar ia mendobrak masuk

mcdavey: ok kau baik2 saja. Mungkin saja dia mabuk dan ia pasti tak memiliki otak untuk mencarimu di dalam lemari ... polisi akan segera datang

annie96: ya tuhan ia memanggilku

annie96: suaranya tidak seperti suaramu david

annie96: suaranya sangat dalam

annie96: mengisi rumah

annie96: mengisi kepalaku

mcdavey: apa yang ia katakan?

annie96: “keluarlah annie.”

annie96: “aku hanya ingin melihatmu.”

annie96: ia mengulanginya terus-menerus

annie96: apa aku sudah gila david?

annie96: apa ini rasanya menjadi gila?

mcdavey: tinggal 10 menit lagi annie! Kau akan baik2 saja. Kau kuat ... kau pasti bisa melalui semua ini!

annie96: ia datang menaiki tangga ... sangat pelan ... langkahnya sangat tidak teratur

annie96: mengapa ia harus mirip sepertimu david? mengapa??

mcdavey: aku tak tahu annie!! Kumohon percayalah

annie96: bisakah kau membuatnya berhenti?

annie96: kumohon buatlah ia berhenti?

mcdavey: jika aku bisa aku akan melakukannya

annie96: ia ada di ujung lorong

annie96: david aku tak mengatakan apapun pada orang tuaku saat mereka pergi

annie96: aku sedang mendengarkan musik

annie96: apa itu saat terakhir aku bertemu mereka?

mcdavey: annie

annie96: ini pasti ada hubungannya denganmu david ... hanya kau yang bisa membuatnya berhenti ... berpikirlah..

mcdavey: AKU TAK TAHU ANNIE DEMI TUHAN

annie96: kumohon …

mcdavey: mungkin ini karena … karena aku terus memikirkanmu

mcdavey: aku memikirkanmu setiap saat

annie96: kalau begitu berhentilah.

mcdavey: aku tak tahu bagaimana caranya

annie96: ia menggaruk dinding dengan sesuatu ... ia mendekat ... kumohon lakukan sesuatu david..

mcdavey: aku mencobanya

annie96: ia semakin pelan. Cobalah lagi.

annie96: apapun yang kau lakukan sepertinya berhasil.

annie96: ia berhenti. Aku tak bisa mendengarnya lagi

mcdavey: benarkah? Jangan keluar tetap di sana sampai polisi datang!

annie96: apa yang harus kukatakan pada mereka jika mereka datang?

mcdavey: SEMUANYA annie SEMUANYA yang kau kau katakan kepadaku

annie96: aku tak tahu kau memiliki perasaan seperti itu terhadapku David :)

mcdavey: aku sangat lega semua telah berakhir

annie96: bisakah besok malam aku ke tempatmu David? Aku benar-benar ingin menemuimu :)

mcdavey: tentu saja annie

annie96: Hebat! Aku tak sabar lagi!

mcdavey: annie…

mcdavey: annie bagaimana aku tahu ini benar-benar kamu?

Annie96 went offline.

YOU ARE NOT ALONE // [[Creepypasta]]

Ini adalah pengalaman yang mungkin bukan hanya aku yang merasakanya.
Apakah kalian masih tinggal bersama kedua orang tua kalian, bila benar, maka aku yakin kalian tidak akan bersama dengan orang tua kalian selamanya kan?

maksudku, saat malam hari, tentu kalian tidur di dalam kamar kalian sendiri bukan? Kecuali kalian anak manja yang masih berharap dekapan dari ibu kalian saat ada suara yang menganggu kalian.
Aku menemukan fakta yang menarik tentang Kamar anak-anak. 
Anak-anak di sini, di definisikan bukan seperti anak kecil, melainkan siapapun dan berapa usia kalian sekalipun yang terpenting. Kau tinggal dalam kamarmu sendirian.

Jum’at lalu, aku membaca sebuah Artikel di dunia maya yang sangat menarik, sampai aku tahu bila seharusnya aku tidak membacanya. Jadi, bila kalian tergolong anak pengecut, aku sarankan kalian tidak melanjutkan untuk membaca cerita ini, karena apa yang aku tulis sebagian besar adalah fakta nyata, dan aku yakin ada beberapa dari kalian yang pernah merasakanya, namun bila kalian anak yang pemberani, aku sarankan kalian tetap harus waspada, karena yang akan aku tulis mungkin saja tidak suka dengan keingintahuan kalian tentang dunia miliknya.

Artikel yang ku temukan berjudul “kau tidak sendirian”. Terdengar lucu, namun bila kalian lihat dari aspek terpisah kalimat itu, apa yang kalian dapat dari tulisan sederhana itu.
Yaps, itu adalah peringatan, bahwa kita tidak sendirian, dimanapun kita berada, selalu saja ada yang mengamati kita.

Sekarang kita kembali ke kamar kita yang nyaman, sendirian. Bermain laptop, menonton Tv, membaca buku atau sekedar menghubungi pacar atau sahabat-sahabat kita. Menyenangkan bukan?
Kau yakin kau sendirian disana?

aku tidak memaksamu untuk menjawabnya. Karena bila kalian benar-benar ingin tahu, aku sarankan kau matikan lampumu dan ucapkan “aku tahu kau ada disini…?” 
Bila kau beruntung, alam bawah sadarmu akan segera bereaksi memberikan gambaran sosok menyeringai atau senyum tipis dingin dalam benakmu. Tidak usah kau bayangkan seperti apa dia, cukup beradaptasi saja dengan keadaan itu.

Apakah dia menganggu?

tidak! Dia tidak akan menganggumu, asal kau tahu bagaimana kau bersikap, pasalnya, dia adalah makhluk yang tidak suka menampakkan dirinya di depanmu, ada alasan kenapa dia tidak menampakkan wajahnya di depanmu, namun beberapa dari mereka akan menunjukkan sifat isengnya bila dia mulai terganggu denganmu.

Apa kau takut?

bila kau manusia normal. Kau tidak salah memiliki ketakutan dengan makhluk seperti itu, namun jangan pernah tunjukkan kau takut kepadanya. Karena bila kau takut, kau tidak mau, saat kau tertidur lelap tiba-tiba sesuatu menarik selimutmu. Atau, ada suara tawa kecil di belakangmu, ya. Dia selalu ada di belakangmu, karena di sana adalah tempat yang tepat agar kau tidak melihatnya secara langsung.

Siapa mereka?
aku tidak bisa memberi tahu kalian siapa mereka, namun, mereka seharusnya memiliki alasan kenapa mereka ada disana.

Apakah berbahaya?
beberapa orang mengatakan itu berbahaya, bila kau sudah merasakan aksi supranatural yang mulai mengarah pada fisik kalian, aku sarankan agar kau pergi atau pindah ke kamar yang lain, atau, aku tidak mau melanjutkan ini lebih jauh lagi.

Inti dari semua ini adalah, kalian tidak pernah sendirian di dalam kamar kalian.Karena kalian sebenarnya memiliki Teman. 

AESEN CORNER // [[Creepypasta]]

Daratan tanah di daerah sekitar La Ville, New Orleans begitu rendah dan becek sehingga mayat orang mati harus dikubur di bawah tanah dengan dimasukan ke peti dari besi.
Jika tidak begitu, apabila sungai meluapkan bendungan, atau hujan badai membanjiri lahan, kerabat tercintamu yang sudah mati mungkin saja akan menyembul ke atas tanah dan petinya terseret arus mengunjungi rumahmu!

Dahulu kala di pinggir sebuah jalan kecil tepi sungai dari arah La Ville, hidup seorang duda tua dengan anak semata wayangnya yang ceria bernama Therese. Ibunya sudah meninggal sehingga Therese hanya di asuh oleh sang ayah yang bersifat tamak, kikir dan suka memperkerjakan putrinya seperti budak dengan baju kain perca.

Meskipun gadis ini sudah mencapai usia untuk berumah tangga, ayahnya tak pernah memperbolehkan siapapun meminangnya. Gadis ini sangat jarang bertemu orang lain kecuali si ayah tuanya yang jahat. Segala yang di perdulikan pria tua itu hanyalah koin-koin emas yang dia Simpan dalam regangan papan di bawah kasurnya.
Setiap malam dia mengunci pintu kamar, dan sibuk menghitung setiap keping koin emasnya dalam keremangan cahaya lilin. Ia senang akan bunyi gemerincing dan kilauan dan berat koin-koin itu di gengaman tangannya.

Namun Therese yang malang, begitu kesepian. Setiap malam gadis ini datang dan mengetuk pintu kamar sang ayah, tok, tok. Kemudian sang ayahnya akan berteriak,

"Siapa itu?!"

"Papa, buka pintunya," pinta gadis itu. "Ini saya, Therese. Papa, biarkan saya masuk, saya ingin ngobrol. Saya kesepian."

Tetapi ayahnya hanya akan berseru,

"Pergilah dan kembali bekerja sana. Kau hanya ingin menyentuh emasku kan, jangan berharap sebelum aku mati!"

Dan malam selanjutnya, tok, tok, "Siapa itu?!"

"Papa, ini saya, Therese. Saya sakit," rintihnya. "Papa, biarkan saya masuk..."

Lagi-lagi ayahnya hanya berseru,

"Dasar anak pemalas tak berguna! Pergilah. Kau tidak sakit. Jika kau cuma menginginkan uangku, langkahi dulu mayatku!"

Lagi dan lagi Therese mendatangi kamar sang ayah, tok, tok. "Siapa itu?!"

"Papa, tolong. Papa, biarkan saya masuk. Saya sakit parah. Saya butuh obat. Saya mohon, Papa, belikan obat untuk saya..."

Tok, tok. "Siapa itu?!"

"Papa, tolonglah saya. Sakitnya tambah buruk. Oh, papa, buka pintunya..."

Namun hati sang ayah sedingin koin2 emas di tangannya. Hingga akhirnya tangisan si gadis memudar dalam keheningan, dan ia... tak lagi mengetuk pintu. Si pria tua jadi penasaran, maka diapun membuka pintunya. Diatas lantai beranda, terbaring tubuh tak bernyawa Therese si gadis ceria.

Pria tua itu terlalu kikir untuk membelikan peti besi bagi jenazah putrinya. Dia malah menempatkan mayatnya di dalam sebuah peti kayu lapuk dan menguburnya di tanah becek dan dangkal di bawah pohon cemara. Para tetangga hanya bisa menggeleng prihatin. Mereka sudah memperingatkan bahwa hal ini dapat menimbulkan masalah. Bagaimana Therese yang malang bisa beristirahat dengan tenang di makam semacam itu?

Tiga minggu pun berlalu dan sebuah hujan badai datang menggulung daerah teluk itu. Angin menderu dahsyat dan tetesan hujan deras sebesar jarum berjatuhan sembari badai melanda daratan. Malam itu si pria tua sedang duduk di dalam kamarnya menghitungi koin emas dalam temaram cahaya lilin.
Di luar, angin mendesau dan menghunjami genteng rumahnya dengan deras air hujan. Pria tua itu tak tahu kalau sungai telah meluap sampai ke tepian dan menggenangi daratan dengan airnya yang kehitaman. Dia masih terduduk di kursi goyangnya, dengan segengam koin emas di telapak tangan, bergoyang dan menghitung,

"Ahh.. Satu, dua, tiga..."
Terdengar suara kayu lapuk membentur dan menggores beranda rumahnya.
Tok, tok, tok, pintunya berbunyi.

"Siapa itu?!" seru si pria tua.

Hanya suara hembusan angin yang menjawab. 'mungkin itu benturan dari daun pintu yang renggang.' pikirnya, lalu kembali menghitung koin.
"Satu, dua, tiga..."

Tok, tok, tok, ketukan terdengar lagi, dan lebih keras.

"Siapa itu?!"

Hanya suara deru angin yang menyahut. 'mungkin hanya anjing liar mencoba masuk,' pikirnya. Dan kembali menghitung,
"Satu, dua, tiga..."

Tok, tok, tok! Tiga kali gedoran keras menghantam daun pintu.

"Siapa itu!"

Sayup-sayup terdengar rintihan sedih dan pelan. Hawa dingin menjalari tulang punggung si pria tua.

"Badai memang menakutkan," katanya pada diri sendiri. "Itu hanyalah tiupan angin yang menerbangkan ranting dari pohon oak tua lalu membentur rumahku."

Namun rintihan itu semakin kencang dan kencang dalam deru angin hingga berubah menjadi jeritan yang memekakan.

"Papa, ini saya, Therese! Biarkan saya masuk! Saya Therese papa!"
Tok, tok, tok!

"Papa, biarkan saya masuk!"

Tok, tok, tok!

"Papa, biarkan saya masuuuk...!!"

Bersamaan dengan berlalunya mata badai, suara pekikan horor terdengar menyeruak dalam keheningan mematikan di malam itu.

Tiga hari kemudian banjir mulai surut. Para tetangga datang untuk memeriksa tempat kediaman si pria tua. Saat mereka berkendara ke sana, mereka melewati pohon cemara dan melihat bahwa banjir telah menghanyutkan segala hal di sana tak terkecuali peti Therese karena makamnya telah kosong.

Mereka mengetuk pintu belakang, namun tak ada jawaban. Cemas jika sesuatu yang buruk telah menimpa si pria tua, maka mereka mendobrak pintunya. Mereka mendapapati jasad si tua telah kaku di atas kursi goyangnya, tubuhnya sedingin batu kelereng, rambutnya berubah putih seperti salju.

Raut horor menghiasi wajah kakunya dengan mulut ternganga, dan matanya terbelalak menyiratkan gumpalan teror tak terperi. Di seberang ruangan, daun pintu menggantung timpang seolah olah di gedor oleh sesuatu dengan begitu kencangnya. Beberapa kaki dari pintu tergeletak peti kayu rusak yang tutupnya agak membuka dan didalamnya terbaring mayat kisut Therese. Di dalam genggaman tangannya yang hampir tak berdaging terdapat koin2 emas sang ayah, segurat senyum tipis tersungging di bibirnya yang membusuk.

Dengan emas itu, para tetangga membeli peti besi mengkilap untuk Therese, lalu memakamkannya di tanah yang lebih layak. Namun uangnya tidak tersisa cukup banyak guna membeli jatah peti untuk mayat si pria tua, jadi mereka memasukan jasadnya ke dalam peti dari kayu pinus dan menguburnya di bawah pohon cemara.

Sejak saat itu, setiap kali air sungai meluap ke daratan, arwah penasaran si pria tua akan bergentayangan dan memperingatkan orang-orang sekitar bahwa ketamakan itu amatlah sangat berbahaya. Para penduduk sudah tahu jika arwah si pria tua mengunjungi rumah mereka maka akan terdengar suara ketukan di pintu namun setelah dibuka, tak ada siapapun di sana!

THE BLIND MAIDEN // [[Urban Legend]]

Hi guys! Gimana nih malam kalian hari ini? Mungkin belum lengkap kalo belom baca urban legend yang satu ini.. Oke langsung aja check it out!

Blind Maiden atau disebut juga dengan gadis buta adalah sebuah kisah urban legend yang sangat mengerikan dari Spanyol mengenai sebuah situs/web aneh yang menawarkan jasa kepada kalian untuk menambah pengalaman seru dan menakutkan yang berujung dengan kematian.

Ada sebuah urban legend yang baru yang telah beredar di sekolah-sekolah di seluruh negara Spanyol. Anak-anak sekolah dan para remaja pada umumnya, mereka saling bisik berbisik dan membicarakan sebuah rumor, bahwa mereka sedang membicarakan sebuah situs di dunia maya yang aneh, dan mereka menyebut situs itu dengan sebutan"The Blind Maiden"atau di sebut juga dengan situs Si Gadis Buta.

Urban legend kali ini sama sekali tidak terkenal di luar negara Spanyol, karena urban legend ini memang hanya ada di negara Spanyol pada umumnya, para remaja di Spanyol mengatakan bahwa sebagian besar website Blind Maiden ini dalam keadaan offline dan kalian sama sekali tidak dapat mengaksesnya, tidak peduli seberapa keras kalian berusaha untuk mencoba mengakses situs ini, hasilnya tetap tidak bisa di akses. Namun, menurut rumor, situs ini memiliki tiga aturan dan kalian harus mematuhi aturan tersebut, karena peraturan ini adalah sebuah syarat untuk mengakses situs ini.

Ada 3 aturan yang kalian harus patuhi, aturan sekaligus sebagai syarat itu adalah sebagai berikut.
1. Kalian harus dalam keadaan sendiri.
2. Jalian harus mematikan semua lampu di dalam rumah kalian.
3. Setelah itu kalian akses situs ini dengan mengetik http://www.blindmaiden.com dan tepat di tengah malam yang tidak berbulan.

Jika kalian memenuhi semua aturan dan persyaratan ini, maka kalian akan diberikan sebuah kesempatan untuk mengakses situs Blind Maiden.

Begitu kalian masuk ke situs ini, maka kalian akan melihat sebuah adegan yang sangat amat mengerikan, di mana terdengar suara orang-orang sedang menjerit ketakutan, sebuah adegan yang mengejutkan seseorang sedang berteriak histeris di pojok kanan layar, ada sebuah foto yang sudah tua di dalam foto itu terdapat seorang anak laki-laki dan perempuan sedang berdiri di atas tebing, wajah mereka dalam ketakutan yang luar biasa entah apa yang mereka takutkan, setelah itu ada sebuah adegan di mana ada seorang wanita tua sedang berlari keluar dari rumahnya dan ia memegang sebuah pisau di tanganya sambil menatap sinis tajam dan mengucapkan sesuatu ''Aku akan membunuhmu, seperti kau membunuh kedua anakku!'', beberapa saat kemudian setelah itu ada sebuah adegan yang sangat mengerikan seorang gadis yang dibakar hidup-hidup oleh sekumpulan orang pada malam hari dan di dalam lahapan api gadis itu berteriak ''Tolong, tolong aku, siapapun kau disana tolong aku!'', sayangnya beberapa adegan yang ditampilkan sangat cepat dan berkedip satu layar adegan demi adegan tanpa adanya penjelasan yang jelas.

Menurut cerita, akan ada beberapa baris teks berbahasa Spanyol muncul di layar, apabila di artikan ke dalam bahasa Indonesia artinya sebagai berikut.

Di bawah teks ada dua buah tombol, yang bertuliskan"Terima"dan"Tolak"

Pada momen ini kalian mungkin akan sangat penasaran bukan? Kalian mungkin akan tergoda untuk menekan tombol "Terima". Jangan! jangan kau tekan tombol ''Terima'' karena itu adalah kesalahan yang besar, jika kalian menekan tombol terima maka akan terjadi sesuatu pada kalian. Klik "Tolak" dan kalian tetap aman dan keluar dari situs ini dengan hati tenang.

Namun sebaliknya jika kalian menekan tombol ''Terima'' maka tiba-tiba layar monitor komputer kalian akan berubah menjadi sebuah adegan video secara live(langsung), kalian akan melihat sesosok figur manusia yang sedang berjalan menuju rumah kalian! Setelah itu mungkin kalian akan merasa takut bukan? dan kalian ingin secepatnya mematikan komputer kalian, namun sayangnya kalian tidak bisa menghentikan video live ini, walaupun kalian mencabut stop kontak alhasil komputer kalian akan tetap menyala. 

Di bagian ini kalian akan menonton sebuah adegan di mana ada seseorang yang mendekati rumah kalian membuka pintu dan memasuki sebuah ruangan yang sama di mana kalian sekarang sedang duduk di depan komputer. Ketika sampai tepat di depan kamar kalian, maka pintu kamar akan terbuka perlahan dan kalian akan merasakan sesuatu yang hadir di dalam kamar kalian tepat di belakang kalian, dan kalian akan merasakan sesuatu yang menyentuh di bahu kalian. Dan sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada kalian, kalian akan mati di tempat, hal terakhir yang kalian dapat lihat sebelum kalian mati adalah akan muncul sesosok wajah seorang gadis buta dengan mata yang menonjol keluar, menatap kalian tanpa ekspresi apapun.

Menurut urban legend, secara paksa gadis buta itu akan mengambil kedua bola mata kalian dengan kedua tanganya dan mengambil sebuah snapshot dari wajah kalian sebagai bagian dari galeri foto website Blind Maiden.

Apakah kalian bersedia untuk mengambil sebuah resiko yang sangat berat? Dan ingat nyawa kalian hanya satu. Semua pilihan itu hanya ada di tangan kalian. Oke.... Selamat mencoba ya!! resiko tanggung sendiri. HIHI....

Ghost Game // [[Urban Legend]]

Guys! Wanna play? Berikut adalah permainan permainan yang beda dari permainan yang lain
Penasaran? Langsung aja check it out!

PERMAINAN HOROR YANG SEBAIKNYA TAK KAMU LAKUKAN

 

Would you be a part of urban legend?

Berikut ini saya hadirkan 4 permainan untuk kalian. Tiap permainan akan membawa kalian satu langkah untuk mendapatkan pengalaman mistis. Sepertinya satu-satunya cara untuk membuktikan apakah permainan2 ini berhasil atau tidak adalah dengan mencobanya sendiri.

Namun saya sarankan, sebaiknya jangan sekali2 mencoba permainan2 ini, sebab saya sama sekali tak bertanggung jawab akan apa yang terjadi apabila kalian benar2 melakukannya.

GAME 1

Tujuan: untuk mengetahui apakah ada hantu bersamamu atau tidak

Alat dan bahan: tidak ada, hanya imajinasimu

Cara bermain:

Tutuplah matamu dan bayangkan apa yang kau makan sebelum ini (bisa sarapan, makan siang, atau makan malam). Bayangkan serinci mungkin, bahkan cara saat kau memakannya.

Silakan blok ruang kosong di bawah tulisan ini untuk mengetahui instruksi selanjutnya.NAMUN LAKUKAN HANYA APABILA KAMU TELAH MELAKUKAN INSTRUKSI DI ATAS!

Apa yang kau lihat? Ada dua kemungkinan dalam permainan ini.

1. Kau mengalami pengalaman makan itu dari sudut pandangmu sendiri. Itu berrati kau sedang tidak dihantui.

2. Kau melihat dirimu sendiri sedang makan. Jika itu terjadi, maka ada “sesuatu” yang mengawasimu saat kau sedang makan.

 

GAME 2

Tujuan: untuk mengetahui apakah ada hantu di rumahmu

Cara bermain:

Tutuplah matamu dan coba bayangkan isi rumahmu. Bayangkan kau berjalan melintasi seluruh kamar di rumahmu, mulai dari ruang tamu, dapur, hingga kamar tidurmu.

Silakan blok ruang kosong di bawah tulisan ini untuk mengetahui instruksi selanjutnya.NAMUN LAKUKAN HANYA APABILA KAMU TELAH MELAKUKAN INSTRUKSI DI ATAS!

Apa yang kau lihat? Apakah kau menjumpai “seseorang” saat kau sedang menjelajahi rumahmu dalam pikiranmu? Jika benar, maka ia sedang menghantui rumahmu saat ini.

 

GAME 3

Tujuan: mengetahui apakah kamu sendirian di kamarmu ataukah tidak

Alat dan bahan: handphone yang dapat merekam video

Cara bermain:

1. Sediakan sebuah telepon genggam berkamera. Berdirilah di tengah ruangan.

2. Pegang teleponmu ke arah depan dan mulai rekam video dengan handphone itu. Lensa harus menghadap menjauhi kamu. Tutup matamu dan mulailah merekam seluruh ruangan sambil berputar satu putaran penuh. Setelah itu buka matamu dan simpan rekaman.

3. Cara ketiga hampir sama dengan yang kedua. Namun bedanya, lensa kamera harus menghadap ke arahmu. Tutup matamu dan berputarlah sambil terus merekam videonya. Kemudian simpan file tersebut.

4. Silakan cek kedua rekaman itu jika berani.

PERINGATAN:

Mungkin ada baiknya kau tak tahu apa yang ada di kamar tersebut.

 

GAME 4

Tujuan: berbicara dengan roh

Alat dan bahan: dua buah kursi (dan jika memungkinkan, sebuah meja di antaranya)

Cara bermain:

1. Permainan ini bertujuan untuk mengundang hantu. Pertama tata dua kursi saling berhadapan. Jaga agar tak terlalu dekat, seperti kau mengatur kursi untuk bercakap-cakap dengan seseorang. Taruh meja di antaranya jika tersedia.

2. Matikan lampu dan duduklah di salah satu kursi itu.

3. Mulailah berbicara, apa saja., seperti kau sedang memulai percakapan. Kau juga bisa menceritakan cerita seram. Konon cerita2 seperti itu akan mengundang makhluk gaib.

4. Jika kau beruntung, maka kau akan merasakan sesuatu tengah mendengarkanmu di kursi yang ada di seberangmu.

PERINGATAN:

Hati-hati dalam bermain permainan ini, sebab jika “ia” benar2 datang, tak ada cara untuk mengusirnya pergi.

GAUN PUTIH BERNODA MERAH // [[Creepypasta]]

Waktu sudah menunjukan pukul 00.00. namun entah mengapa mataku enggan terpejam. Kubuka kembali tirai jendela kamarku. Remang-remang bulan dan pohon rambutan di depan rumahku
menghiasi malam itu. Walaupun begitu sunyi, namun seakan-akan pohon rambutan itu digelayuti mahluk-mahluk putih sambil tersenyum padaku. Segera kutepis bayang-bayang itu. Kututup
kembali tirai jendelaku. Lalu aku beranjak menuju kamar mandi. Saat itu aku berada di rumah sendiri. Karena ayah, ibu, dan adikku sedang berada di jogja, dirumah nenekku.

Niatku untuk buang air kecil, dan mencuci muka mandadak meredup. Seakan-akan saat aku berjalan menuju kamar mandi, dibelakangku aku terperanjak bagaikan seseorang sedang mengamatiku. Betapa kagetnya aku, sesuatu terjatuh dari atas
ruang dapur. Berwarna putih bersih, beraroma anggur. Dan dihiasi gambar hati di bagian bawahnya. Seperti gaun putih.
Lalu kuambil gaun itu. Indah sekali. Namun lumayan berat. Di bagian bawah, dan di bagian dalam tertulis “Siromana.” Pikirku, mungkin ini adalah nama dari pemilik gaun ini. Namun aku berpikir, dari mana gaun ini jatuh? Lalu kubawa gaun tersebut ke
kamarku. Ku amati lagi gaun itu. Kutempel-tempelkan ke tubuhku, sambil aku berkaca. Betapa indahnya. Namun aneh, di bagian tengah gaun itu, ada noda berwarna merah. Lalu ku cium noda
merah itu. “ acchhrr… berbau anyir dan berbau anggur…” pikirku saat itu. Namun ada niatku untuk memiliki gaun itu. Akan ku cuci keesokan hari. Dan ku pakai pada acara pesta dansa malam Valentine di Villa Deski minggu depan. Pasti aku akan kelihatan cantik jika aku mengenakan gaun itu. Lalu, mataku mulai mengantuk. Dan ku simpan kembali gaun itu ke dalam lemariku. Dan aku beranjak tidur ke atas kasur di kamarku.

Pagi sekali aku sudah terbangun dari tidurku. Perlahan ku langkahkan kakiku menuju ke kamar mandi. Kubasuh mukaku. Kutatap wajahku di kaca kamar mandi. “ ASTAGAA!!!” teriaku. Karena ku lihat ada bayangan wanita memakai gaun putih di pantulan kaca itu. Segera aku membalikkan tubuh dan melihat ke belakangku. Apa aku salah lihat? Karena tak ada seorang pun di
belakangku. Mungkin ini hanya khayalanku. Tetapi rasanya aku
kenal gaun yang di pakai wanita itu. Ya, itu gaun yang aku temukan malam tadi. Lalu aku bergegas berlari menuju kamarku. Ku buka lemariku. Ternyata gaun itu masih tetap ada di lemari kamarku. Lalu ku ambil gaun itu. Dan ku amati kembali. Ku lihat noda merah itu semakin banyak, padahal tadi malam noda ini
belum selebar ini. Kubawa gaun itu ke kamar mandi, dan kucuci.
Tapi aneh, air yang bekas cucian gaun itu, tak berwarna merah. Padahal gaun tersebut ternoda merah. Aku penasaran dengan noda itu. “apa noda merah ini?” pikirku. Ku cium, dan ku pejamkan mataku.

Saat aku memejamkan mata, sketsa peristiwa seperti terlintas di pikiranku. Entah dari mana namun itu seperti nyata. Aku seperti melihat, sesosok gadis belanda yang amat cantik mengenakan gaun ini, dan berdansa. Senyumnya manis sekali. Sepertinya dia berdansa di dalam acara sebuah pesta dansa. Dan di peristiwa itu,

sepertinya tempatnya berada di rumah ini, di ruang tengah.
Lalu segera ku buka mataku. Aku sedikit takut. Lalu segera ku jemur baju itu di belakang rumahku.
***
Yap, hari yang ku tunggu-tunggu telah tiba. Hari ini adalah hari Valentine dan nanti malam aku akan menghadiri acara pesta dansa di Villa Deski. Aku bingung apa aku harus menngenakan gaun yang amat indah itu? Aku takut aku terlalu mencolok pada malam nanti. Tetapi tak apa, aku memang kepingin sekali mengenakan gaun ini. Waktu sudah menunjukan pukul 19.00. segera aku bersiap-siap berhias diri. Ku bedaki wajahku, kusisir
rambutku, dan ku ambil gaun ku didalam lemari kamarku. Perlahan ku kenakan gaun itu. “ waw… great! Very beautiful!”
aku terlihat cantik sekali. Aku menari-nari bahagia. Aku juga
bernyanyi-nyanyi. Aku merasa wanita paling cantik di dunia saat aku mengenakan gaun ini. Tetapi entah mengapa mendadak kepalaku pusing. Perutku mual. Dan aku tak bisa melihat dengan jelas, hanya remang-remang. Dan aku terjatuh. Lalu pingsan.
Saat aku pingsan, aku seakan masuk ke dalam dimensi lain.

Aku berjalan di suatu acara malam pesta dansa. Namun aneh sepertinya tak ada satu orangpun yang mengetahui keberadaanku. Padahal saat itu aku berada di suatu keramaian. Dan memang acara itu sepertinya di adakan di rumah baruku ini, oleh orang-orang Belanda. Aku mengikuti seorang wanita yang memakai gaun yang gaunnya itu persis seperti gaun yang aku kenakan saat ini. Ku ikuti geraknya. Dia terlihat sedang berdansa dengan kekasihnya.

Lalu dia duduk dan meminum anggur dengan kawan-kawan dan kekasihnya. Tetapi kulihat, salah satu temannya melirik dan tersenyum kepada kekasihnya. Ya temannya itu begitu aneh tingkahnya. Lalu saat wanita itu hendak meminum anggur dan bersulang, tiba-tiba temannya menyenggol gelas yang di bawa wanita itu dan tertumpah ke Gaun wanita itu. Dan aku juga melihat kekasihnya mengajak wanita itu ke dalam kamar. Tetapi
sungguh aneh, teman wanita tadi mengikuti gerak mereka berdua ke dalam kamar. Dan saat kekasihya membaringkan dia ke ranjang tiba-tiba “craaaaasssshhh” aku menjerit. Wanita itu di tusuk pisau oleh kekasihnya sendiri. Lalu temannya itu segera
memunculkan diri, dan meludahi wanita yang tak berdaya tadi. Kulihat noda anggur tadi sudah tertutupi oleh noda merah darah.
Perlahan wanita itu lemas dan tewas.

Ingin ku bantu wanita tadi, tetapi aku tak dapat menyentuhnya. Lalu mayat wanita itu di sembunyikan dan di kubur oleh mereka di dekat pohon rambutan yang ada di depan rumah. Namun sebelum mereka mengubur mayat itu,
kulihat gaun yang dikenakan wanita tadi dilucuti, dan di ambil oleh temannya. Mereka tertawa. Betapa kejamnya pikiriku. Kekasih tega membunuh demi berselingkuh dengan kekasih sahabatnya
sendiri. Lalu aku terbangun aku merasa sedikit pusing.

Saat aku terbangun kulihat remang-remang ada sesosok bayangan. Ya, aku kenal bayangan itu. Itu adalah wanita yang ada di mimpiku tadi. Dia menatapku. Sepertinya dia ingin aku mengikutinya. Lalu ku ikuti wanita tadi. Sepertinya dia menuju ke arah pohon rambutan yang ada di depan rumah ku itu. Sampai di sana, dia membalikkan tubuhnya dan menatap ke arahku. Dia tersenyum. Lalu tangannya menunjuk ke arah gaun yang aku kenakan saat itu. Lalu ,menunjuk ke arah tanah tempat mayatnya di kubur. Ya, aku mengerti. Mungkin dia memberi kode untuk menguburkan gaun itu kedalam kuburannya.
“ kau ingin gaun ini aku kuburkan ke dalam sini?”
tanyaku sambil menunjuk kearah kuburan itu.
Kulihat dia mengangguk. Lalu aku bergegas menuju kamar.
Kulucuti gaun itu. Dan aku kuburkan ke dalam tanah tadi.
Dan ku timbun kembali. Tiba-tiba wanita itu muncul kembali, dan dia sepertinya meneteskan air mata dan tersenyum padaku. Kulihat ia terbang ke atas langit. Ia semakin tinggi, lalu ia sirna.
Kupikir, pasti dia sudah tenang. Aku merasa bahagia. Lalu aku kembali menuju ke rumah. Saat aku menutup pintu, tiba-tiba mobil ayahku datang. Ternyata mereka sudah pulang dari jogja.
“ Viona, ini mama bawakan oleh-oleh, sini sayang!”
“ iya ma, apa itu?”
“ ini sayang, gaun putih, indah kan?”
Betapa kagetnya aku, gaun itu mirip sekali dengan gaun Siromana. Aku tersenyum.
Kucium gaun itu. lalu kuangkat. “ iya ma. Bagus sekali, aku suka gaun ini…namun tak berbau anggur…”
ucapku saat itu.

Dompet Misterius // [[Creepypasta]]

Sebuah creepy pasta tentang dua orang wanita bersaudara yang menemukan sebuah dompet yang tertinggal dalam bus. Di dalamnya, mereka kemudian menemukan sebuah catatan yang misterius , tertulis dalam bahasa Latin. Creepy pasta ini bedasarkan cerita yang beredar di negara Filipina.

Saudariku Maria satu tahun lebih tua dariku. Saat itu kami tinggal di asrama sekolah yang sama. Tiap akhir pekan, kami diijinkan untuk pulang dan mengunjungi ibu.

Suatu minggu di petang hari, saudariku dan aku pergi berbelanja di kota. Ketika kami ingin pulang, kami menghentikan sebuah bus. Maria lalu menemukan sebuah domper kulit di lantai tepat di bawah tempat duduk kami. Dompet itu sangat tua dan kelihatannya sudah rusak. Ada 20 dollar di dalamnya.

Aku mengatakan kepadanya bahwa kita harus membagi uang itu, tapi saudariku menolak. Dia memang tipe orang yang selalu jujur. Dia berkata bahwa kita harus mengembalikan domper itu ke pemiliknya.

Ketika kami tiba di rumah, rumah kami kosong. Ada sebuah catatan di meja dapur dari ibu yang memberitahu kami agar menjaga diri sementara dia keluar. Dia pergi berlibur selama dua minggu dengan pacar barunya.

Maria lalu membuka dompet kulit itu dan mulai memeriksa apa yang ada di dalamnya. Ada sebuah kartu ATM tanpa nama di situ, sebuah tiket bus, sebuah foto hitam putih dari seorang pria, dan sekumpulan kertas-kertas catatan. Dia mengeluarkan kertas itu dan melihatnya.

“Apa yang tertulis di situ?” tanyaku.

“Aku tidak tahu,” jawab Maria. “Aku rasa ini bahasa Latin.”

Aku mengambil catatan itu dan mulai membacanya

“MORITVM TE SALVTAMVS, EST DEXTRVMI CVRITE… AVE VERSUS CRISTUS, VERUM DE TREVI, VERMI EST REFLEXUM, ARUM DRI TRIPUM… DEXTRUMI LENTENUM, AVE SATANI.”

“Bukan, konyol.” saudariku itu tertawa. “Kau salah menyebutkannya semua. Apakah kau tidak mengetahuinya? Ketika orang Roma menulis dalam bahasa Latin, mereka menggunakan V sebagai pengganti U. Semua V itu disebutkan menjadi U.”

“OK, jika kau begitu pintar, bacalah.” timpalku.

Maria merenggut potongan kertas itu dari tanganku dan membacanya keras-keras.

“Apa artinya itu?” tanyaku.

“Aku tak tahu,” jawabnya. “Kita belajar bahasa Latin di sekolah, tapi tidak mengenal satu pun dari kata-kata itu.”

Dia menaruh kertas-kertas itu kembali ke dalam dompet kulitnya dan meninggalkannya di meja ranjangnya – memberitahuku bahwa dia akan membawanya ke kantor polisi di minggu berikutnya.

Sepanjang malam itu, ketika aku sudah hampir terlelap, aku mendengar Maria tiba-tiba melompat keluar dari ranjangnya dan berlari ke kamar mandi. Dia muntah di dalam toilet.

Terkejut, aku lalu turun dari ranjang dan pergi melihat apakah dia baik-baik saja. Aku menemukan dirinya sudah tertunduk di wadah toilet, menahan tubuhnya dengan satu tangan. Dia menangis.

“Apa yang terjadi?” Aku bertanya. “Maria, ada apa denganmu?”

Dia tidak menjawab dan hanya pergi berlalu melewatiku.

Esok paginya, Maria mengalami demam. Dia bilang bahwa dia merasa pusing dan tidak mampu bangun ke sekolah. Dia ingin aku pergi sendiri dan memberitahukan guru kami bahwa dia sedang sakit dan baru akan masuk ke sekolah besok hari.

Aku menghabiskan sisa minggu itu di asrama sekolah, tapi Maria tidak pernah datang. Aku terus mengirim sebuah pesan singkat padanya – menanyakan keberadaannya, tapi dia tidak pernah membalasnya.

Minggu berikutnya – ketika aku pulang ke rumah, aku menemukan rumah dalam keadaan gelap. Ada bau busuk yang sangat menyengat dari udara yang mengalir di dalamnya. Tercium seperti daging yang membusuk.

“Maria! Maria!” Aku menyahut. “Dimana kau? Sangat busuk di sini!”

Ketika aku pergi ke lantai atas, saudariku itu tiba-tiba muncul dari kamar mandi.

“Maria, apa yang begitu busuk?” tanyaku, menutup hidung. “Baunya seperti tikus busuk.”

Dia menganggukkan kepalanya. “Bau itu dari rumah sebelah,” katanya. “Anjing mereka mati. Tertabrak oleh mobil. Setelah mobil itu melarikan diri, anjing itu masih bisa berjalan masuk ke kandangnya dan mati di sana.”

“Mengapa mereka tidak menguburnya?” tanyaku.

“Tetangga itu sedang pergi berlibur. Sudah berapa hari berlalu dan dia belum pulang juga. Pagarnya terkunci dan tak seorang pun dapat masuk ke dalamnya.”

“Benarkah, pagarnya terkunci? Tapi bagaimana anjing itu bisa kembali ke dalam?”

“Coba tebak.”

“Baiklah, biarkan jendela-jendela tertutup rapat jadi bau busuk itu takkan masuk ke dalam,” kataku. “Bau itu cukup dapat membuatmu muntah.”

Maria berjalan ke sekeliling rumah menutup seluruh jendela. Sesaat kemudian, aku menyediakan makan malam dan memanggil saudariku itu. Dia mengatakan bahwa dia tidak ingin makan apapun karena telah kehilangan selera makan. Aku makan sendiri akhirnya.

Malam itu, ketika aku tengah terbaring di ranjang, aku masih bisa mencium mayat anjing tetangga sebelah. Bau busuk itu sangat menyengat. Aku bangkit dan menyemprot kamar dengan pengharum ruangan.

Hari berikutnya, bau itu masih tercium. Aku berjalan-jalan keluar, hanya untuk menghindari bau busuk yang menjijikkan itu. Maria tinggal dalam kamarnya sepanjang hari. Dia bilang dia harus mengejar mata pelajaran sekolah yang dia tinggalkan.

Pada Minggu petang hari, aku mengatur pakaianku dan bersiap menuju ke asrama. Aku tidak melihat Maria merapikan apapun.

“Apa kau ikut denganku?” tanyaku.

“Tidak. Aku masih belum sembuh benar,” jawabnya. “Seragam sekolahku masih kotor. Aku akan mencucinya sebentar.”

Aku pergi kembali ke sekolah, tapi minggu itu, Aku tidak pernah mendengar kabar apapun dari saudariku. Aku mengirimkan pesan untuknya hingga pulsaku habis tapi dia tidak pernah menjawabnya.

Suatu pagi, aku terbangun dan menemukan sebuah pesan singkat di telepon genggamku. Itu dari ibu. Ketika aku membukanya, aku tidak percaya apa yang kubaca.

“PULANGLAH SEGERA. KAKAKMU MENINGGAL. IBU.”

Teleponku jatuh dari tanganku yang gemetar dan aku merasa sangat pusing. Aku harus duduk. Saat itu aku seperti sedang berada dalam mimpi buruk yang mengerikan. Aku terus berharap untuk dapat bangun dan menemukan bahwa dirinya masih hidup. Sayangnya, tidak seperti itu.

Aku mengepak beberapa pakaianku dan langsung pulang ke rumah.

Ketika aku tiba, aku melihat pagar kami telah terbuka dan ada beberapa orang berkumpul di sana. Ibu berdiri di jalan, menangis dan menggenggam secarik kertas di tangannya.

“Bu… apa yang terjadi?” tanyaku, meledak dalam tangis.

Ibu memeluk dan memegangku erat-erat.

“Maria sudah meninggal. Dia tewas tiga belas hari yang lalu. Aku menemukan mayatnya di bawah kasur. Tubuhnya sudah membusuk… Baunya sangat menyengat… Di mana kau? Kenapa kau tidak mencarinya?”

Tubuhku bergetar. Bulu kudukku berdiri tegang.

Siapakah yang bersamaku terakhir kali aku pulang ke rumah?

Siapa yang tidur di ranjang tepat di sampingku?

Aku melihat sekeliling dan mendapati tetangga kami sedang berdiri di pekarangannya. Anjingnya duduk di kakinya. Anjing yang sama yang Maria katakan telah mati dan menyebabkan bau busuk itu.

Tidak seorang pun yang tahu apa yang terjadi pada saudariku. Itu masih sebuah misteri besar. Aku curiga ada sesuatu dengan catatan yang dibacanya dalam bahasa Latin itu. Aku sampai lelah mencari artinya di internet.

Menurut penemuanku, inilah arti dari kata-kata itu;

MORITVM berarti mati
SALVTMVS berarti menghormati atau memberi hormat
TREVI berarti hidup
AVE VERSVS CRISTVS berarti menyambut anti Kristus
REFLEXVM berarti bayangan
DEXTRVMI LENTENVM berarti akan ada kebangkitan setelah hari tiga belas
AVE SATANI berarti menyembut Setan

Dengan kata lain, ini adalah sebuah mantera pengikut setan… Sebuah ejaan ilmu hitam…

Menurut apa yang telah kubaca, mantera ini digunakan oleh orang yang ingin mati. Mereka menghafal ejaan itu untuk mengadakan sebuah perjanjian dengan Setan… menawari jiwa mereka untuk iblis. Setelah membaca mantera itu, jiwa mereka lambat laun akan merosot dan meninggal. Dalam waktu tiga belas hari kau akan melihat orang yang mengucapkan kata-kata itu, tapi sesungguhnya, mereka hanyalah sebuah bayangan dari pemiliknya yang terdahulu. Hantu. Lalu, setelah tiga belas hari, mayat mereka akan menampakkan diri.

Ada satu hal yang masih membuatku heran. Aku membaca catatan itu juga, kenapa hal ini tidak berpengaruh padaku? Mengapa aku tidak mengalami hal yang sama dengan saudariku tercinta?

Apakah karena caraku membacanya? Mungkin ketidakpedulianku terhadap bahasa Latin yang menyelamatkan hidupku.

Tapi tunggu sebentar…

Ketika kau membaca ini…

Apa kau melafalkan kata-kata Latin?

Apa kau salah membacanya seperti aku membacanya?

Aku harap begitu…

Aku harap kau tidak membacanya dengan benar…

Bukan begitu?